Polres Metro Jakarta Utara melaksanakan visum terhadap belasan pelajar SMKN 56 Jakarta yang diprediksi jadi korban pelecehan intim oleh oknum guru bernama samaran H( 40).
” Korban telah membuat laporan serta kemarin kami jalani visum terhadap segala korban, lebih dari 15 sampai 18 orang di RSCM,” kata Kepala Unit Proteksi Wanita serta Anak( Kanit PPA)
Dia berkata sebab banyaknya korban hingga visum di RSCM dicoba sampai larut malam.
Bagi ia hasil visum ini hendak jadi perlengkapan fakta serta bawah Kepolisian dalam menguak permasalahan dugaan pelecehan tersebut.
Tindakan Pihak Sekolah dan Otoritas
Pihak sekolah SMKN 56 Jakarta telah mengonfirmasi bahwa mereka bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus ini. Selain itu, sekolah juga berupaya memberikan dukungan psikologis kepada siswa-siswi yang terlibat, agar mereka dapat menghadapi situasi ini dengan baik.
Otoritas pendidikan setempat juga menyerukan perlunya peningkatan kesadaran tentang isu pelecehan seksual di lingkungan sekolah. Program pendidikan tentang keselamatan dan perlindungan anak dinilai sangat penting untuk mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Reaksi Masyarakat
Kejadian ini memicu kepedulian masyarakat dan orang tua terhadap keamanan anak-anak mereka di sekolah. Banyak yang mengungkapkan keprihatinan mereka melalui media sosial, meminta agar tindakan tegas diambil terhadap pelaku serta mendorong sekolah untuk lebih memperhatikan keamanan siswa.
Pentingnya Edukasi dan Pencegahan
Kasus ini menyoroti pentingnya edukasi tentang seksualitas dan perlindungan anak di sekolah-sekolah. Mengedukasi siswa mengenai hak-hak mereka dan mengenali tindakan pelecehan seksual merupakan langkah krusial dalam menciptakan lingkungan yang aman. Selain itu, melibatkan orang tua dan masyarakat dalam diskusi mengenai masalah ini juga sangat diperlukan.
Kami fokus mengumpulkan perlengkapan fakta terlebih dulu buat menguak permasalahan ini, kata ia.
Lebih dahulu, 11 orang siswi SMKN 56 Jakarta mengaku jadi korban pelecehan intim yang diprediksi dicoba guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut serta memberi tahu kepada pihak sekolah.
” Terdapat 11 pelapor yang mengadu jadi korban pelecehan guru bernama samaran H( 40), pelakon ini statusnya P3K serta telah mengajar di sekolah ini sepanjang 5 tahun,” kata Kepala Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) 56 Jakarta Ngadina di Jakarta, Selasa( 8/ 10).
Dia berkata peristiwa ini terungkap sehabis pada( 3/ 10) guru memberi tahu peristiwa dugaan pelecehan intim dari siswa yang dicoba oleh guru bernama samaran H.
Ngadina menarangkan, cocok pelaporan dari siswa, guru itu melaksanakan pelecehan dengan memegang tangan, bahu dan memegang paha siswi.
Guru itu pula mengusap kepala siswi, telah itu saja serta peristiwa di lantai 2 di ruang kelas seni budaya, kata ia.
Ngadina berkata guru tersebut sepanjang ini mengaku cuma memegang tangan serta terdapat tuduhan yang tidak diakuinya.